Sadarlah engkau wahai empunya tahta,
singgasanamu tetap kutopang,meski nyata menyksa jiwa..
      meski duka kerap menyapa.disetiap ucap yg kau cipta.
Sunggguhlah benar aku mencinta
Sungguhlah benar rasa telah terbina..
       meski nyata menyiksa jiwa,meski kata menyimpan duka...

Sadarlah sadar wahai engkau yg kucinta
bahagiamu kini menorehkan luka,
meski kata mulai terbata,meski nyata kian menyiksa...
    cawan bahagia kita tlah kau serak,
berbagi kisah hanya untaian lara yg mampu engkau suguhkan..
                 Sadarlah sadar wahai engkau pelipur lara,
               hadirmu kini hanya sisakan dilema...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Catatan-Ku

Si Manis yang Mulai Terlupakan

Cerpen : Jalan Hidup (Published 2 Apakabar plus Edisi #06 Thn VIII