Wednesday, August 14, 2013


Tuhan, Aku Merindunya

Melodi hujan dengan rintiknya, menerpa kaca
mencipta irama, senandungkan nada kerinduan.
Aku masih disini,
terduduk dalam sudut kesunyian.
Berbalut sepi, saat sang Cakra berlalu pergi.

Ini telah menginjak gerbang malam yang kesekian,
namun aku belum terbiasa dengan dekap kesendirian.

Belaian angin gemerisik menerpa dedanunan,
mencipta melodi lagu kerinduan.
Aku masih disini,
tertunduk pilu terabaikan.
Terjerat ingat masa yang silam.

Apa artiku tanpamu Cakra?

Kaki menapak pada langkah tak terarah,
jalan terlihat hanya kabut gelap pekat.

Apa mampuku tanpamu Cakra?
Asa tercipta namun Rasa telahlah sirna.

No comments:

Post a Comment