Cerpen : Gladies Expresso

IMAGE MAY BE SUBJECT TO COPYRIGHT Kakiku terhenti didepan salah satu caffe berpintu dan dinding serba kaca. Kuamati dua kursi yang saling berhadapan, tersekat oleh meja bulat di depannya, disalah satu sudut ruangan. Tak terelak, khayalku menari, menelusuri ruang waktu dan membawa kembali ingatanku pada masa beberapa tahun silam. Tak ingat pasti kapan, tanggal, hari dan bulannya, yang membekas hanya kenangan manisnya. Manis, semanis Gladies. ****** Kita terbiasa menghabiskan waktu sore bersama, mengerjakan tugas kuliah atau hanya bersenda gurau. Secangkir expresso pahit nan nikmat menjadi perekat kebersamaan kita. Ya, disitu, di kursi itu, hotspot corner caffe yang saat ini tengah kutelanjangi dengan mata. Pengunjungnya sudah tak seramai dulu, kondisinya sudah tak lagi se-cozy saat itu. Kursi di sudut favorite kita pun sudah tak sama, hanya lukisan di dinding dalam yang hingga kini masih tetap tergantung di tempatnya, meski sudah sedikit kusam. ***** "Bag...