Posts

Showing posts from 2014

Puisi Kita

Kita Yang tidak pernah sama Menyatu dalam rasa Menyapa dalam sebuah kesempatan Kita, dua jenis mata air yang satu tawar dan segar yang satu pahit memabukan Dipersatukan oleh aliran Dalam muara jiwa Kita adalah perbedaan yang tidak menyatu dalam nada dan melebur dengan noda Kita adalah siang dan malam Mengatung rindu bintang pada bias ceria terang Membenci fajar  yang meranumkan gelap Kita... yang tidak bisa merubah nyata bak ombak yang memecah di pesisir pantai tidak pernah menyentuh datar Kita... yang ingin memaksa bulan bersinar terang ditengah terik raja siang Kita... yang terpisah oleh tangga kasta. Memusnah rasa pada nyata... 

Cerpen : Gladies Expresso

Image
IMAGE MAY BE SUBJECT TO COPYRIGHT Kakiku terhenti didepan salah satu caffe berpintu dan dinding serba kaca. Kuamati dua kursi yang saling berhadapan, tersekat oleh meja bulat di depannya, disalah satu sudut ruangan. Tak terelak, khayalku menari, menelusuri ruang waktu dan membawa kembali ingatanku pada masa beberapa tahun silam. Tak ingat pasti kapan, tanggal, hari dan bulannya, yang membekas hanya kenangan manisnya. Manis, semanis Gladies. ****** Kita terbiasa menghabiskan waktu sore bersama, mengerjakan tugas kuliah atau hanya bersenda gurau. Secangkir expresso pahit nan nikmat menjadi perekat kebersamaan kita. Ya, disitu, di kursi itu, hotspot corner caffe yang saat ini tengah kutelanjangi dengan mata. Pengunjungnya sudah tak seramai dulu, kondisinya sudah tak lagi se-cozy saat itu. Kursi di sudut favorite kita pun sudah tak sama, hanya lukisan di dinding dalam yang hingga kini masih tetap tergantung di tempatnya, meski sudah sedikit kusam. ***** "Bag...

Rindu

Aku meratap atas rindu yang membungkam Merajuk pada kasih tak terjenguk Pelipur khalbu, menyusup pada bukit kelabu Hantarkan tanya pada ragu Pulalah rindu merantaimu? Aku tersedu, pagi tak bermentari Tapaki hari beriring hampa hati Pulalah tanya engkau hampiri akankah sua sungguh mematri? Aku tersudut diujung telaga Angkasa menjingga tersapu senja Namun indah tiada terasa Belahan jiwa terpisah jumpa Kiranya masa sanggup kulipat pada titik jumpa, langkahi pada empat purnama. Jumpa menjelma raib nestapa. Duuuh... Kanda... Andai tahu rindu ini menyiksa Engganlah pula daku mencinta Namun ini kehendak Kuasa Jiwa meronta rasa makin menggila.